Jika diriku ingin sukses, aku hrus melebihi kemampuanku sendri, tidak mengenal lelah untuk mencari ilmu karena segala sesuatu di dunia ini perlu ilmu, jika tak ada ilmu maka diriku sama saja dengan orang mati, tak akan bisa berbuat apa-apa.
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi).
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَىالْجَنَّةِ
Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu.
Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)7.
”أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى الَّلحْدِ
Artinya : ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits)
Kedudukan Ilmu menurut Islam
Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat AL qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.
Didalam Al qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari AL qur’an sangat kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dariagama Islam sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani9(1995;; 39) sebagai berikut ;
‘’Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains), Al quran dan Al –sunah mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat tinggi’’
ALLah s.w.t berfirman dalam AL qur;’an surat AL Mujadalah ayat 11 yang artinya:
“ALLah meninggikan baeberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang berirman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmupengetahuan).dan ALLAH maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut ILmu ,dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan ALLah ,sehingga akan tumbuh rasakepada ALLah bila melakukan hal-hal yang dilarangnya, hal inisejalan dengan firman ALLah:
“sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba –hambanya hanyaklah ulama (orang berilmu) ; (surat faatir:28)
Disamping ayat –ayat Qur’an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat istimewa, AL qur’an juga mendorong umat islam untuk berdo’a agar ditambahi ilmu, seprti tercantum dalam AL qur’an sursat Thaha ayayt 114 yang artinya “dan katakanlah, tuhanku ,tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan “. dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu ,menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca , sebagaimana terlihat dari firman ALLah yang pertama diturunkan yaitu surat Al Alaq ayat 1sampai dengan ayat 5 yang artuinya:
“bacalah dengan meyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia
telah menciptakan Kamu dari segummpal darah .
Bacalah,dan tuhanmulah yang paling pemurah.
Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kala .
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.”
Ayat –ayat tersebut , jelas merupakan sumber motivasi bagi umat islam untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu,untuk terus membaca ,sehingga posisi yang tinggi dihadapan ALLah akan tetap terjaga, yang berearti juga rasa takut kepeada ALLah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh , dengan demikian nampak bahwa keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal ,sehingga Nurcholis Madjd (1992: 130) meyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal.
Di samping ayat –ayat AL qur”an, banyak nyajuga hadisyang memberikan dorongan kuat untukmenuntut Ilmu antara lain hadis berikut yang dikutip dari kitab jaami’u Ashogir (Jalaludin-Asuyuti, t. t :44 ) :
“Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagisetuap muslim’”(hadis riwayat Baihaqi).
“Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim . sesungguhnya Malaikat akan meletakan sayapnya bagi penuntut ilmu karena rela atas apa yang dia tuntut “(hadist riwayat Ibnu Abdil Bar).
Dari hadist tersebut di atas , semakin jelas komitmen ajaran Islam pada ilmu ,dimana menuntut ilmu menduduki posisi fardhu (wajib) bagi umat islam tanpa mengenal batas wilayaha
Ciri-ciri Orang Yang Berilmu dan Tidak Berilmu
Ciri-ciri orang yang berilmu dengan orang yag tidak berilmu jelas tidak akan sama selama-lamanya. Seorang yang berpengetahuan, dari caranya berpikir, bertindak, dan bertutur kata akan jauh berbeda dengan orang yang tidak berpengetahuan. Ayat ini adalah teguran bagi orang-orang yang berpengetahuan tetapi ternyata tingkah laku mereka seperti orang awam. Mereka yang tahu bahwa berzina itu dosa besar dan tahu akibatnya, namun tetap saja berzina, sama seperti orang yang tidak tahu akibat dari zina. Bahkan kemurkaan Allah jauh lebih besar ditujukan kepada orang seperti ini. Mereka melakukan hal yang dilarang Allah padahal mereka mengetahui bahwa hal tersebut dilarang oleh Allah.
Orang yang berilmu disebut orang yang alim.dan orang yang tidak berilmu dikatakanl jahil atau bodoh,seorang alim dpt memberikan jalan bagi orang yang berada di jalan kegelapan , sedangkan orang yang jahil bisa menyesatkan jalan seseorang.maka,orang alim tentu saja tidak sama dengan orang yang jahil.
Perbedaan orang berilmu dan tidak berilmu
NO
|
Orang
Berilmu
|
Orang
Tidak Berilmu
|
1
|
Banyak Pengetahuan
|
Sedikit Pengetahuan
|
2
|
Dapat Memimpin
|
Selalu dipimpin
|
3
|
Dihormati
|
Cenderung Dihina
|
4
|
Cenderung Bijaksana
|
Cenderung Kaku
|
5
|
Besar Kemungkinan Kaya
|
Kecil Kemungkinan Kaya
|
6
|
Mudah Mengatasi Masalah
|
Mudah Putus-asa
|
7
|
Cenderung Toleransi
|
Cenderung Fanatik
|
8
|
Sukar Ditipu
|
Mudah Dikelabui
|
9
|
Cenderung Dapat Mengendalikan Diri
|
Sering Lepas Kontrol
|
10
|
Berwawasan Luas
|
Berpandangan Sempit
|
11
|
Kebanyakan Pribadinya Tenang
|
Kebanyakan Pribadinya Resah
|
12
|
Berperadaban Maju
|
PEradabannya Terbelakang
|
13
|
Jiwanya Stabil
|
Jiwanya Labil
|
14
|
Punya Pendirian
|
Sering Ikut-ikutan
|
15
|
Mengandalkan Otak (akal)
|
Mengandalkan Otot (tenaga)
|
16
|
Cenderung Idealis
|
Cenderung Materialis
|
17
|
Mudah mendapat Petunjuk
|
Sukar Menerima Petunjuk
|
18
|
Peringatan Cukup Dengan Sindiran
|
Baru Mempan dengan Sanksi Fisik
|
19
|
Cenderung Berani dan Tanggung-jawab
|
Penakut dan Tak Bertanggung-Jawab
|
20
|
Percaya Diri
|
Tidak Percaya Diri
|
21
|
Berfikir dan Bertindak Kalkulatif
|
Berfikir Seadanya, Ceroboh dalam Bertindak
|
22
|
Cenderung Rasional
|
Cenderung Emosional
|
Jangan
disangka bahwa seseorang yang berilmu sudah otmatis terlindungi dari kebodohan
dan terlepas dari godaan. Meskipun orang berilmu berada di tingkatan yang lebih
tinggi daripada makhluk-makhluk lain, ia juga tetap menghadapi godaan yang
tidak kalah besar. Bahkan godaan orang yang berilmu jauh lebih besar
dibandingkan godaan orang-orang selainnya. Begitu pula dalam akibatnya, bila ia
berhasil maka jadilah ia orang yang paling takut [dekat] di sisi Allah.“Sesungguhnya
yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” [QS.
Al-Fathir: 28]. Dan sebaliknya, ketika ia gagal dalam menghadapi godaan, maka
ia hanya menjadi penyebab kerusakan di muka bumi. Dia jugalah yang disinyalir
oleh Rasulullah SAW sebagai manusia selain Dajjal lebih ditakuti –karena sangat
halus geraknya– dari pada Dajjal itu sendiri. Rasul SAW ditanya, “Siapakah
mereka wahai Rasulallah?” “Mereka adalah ulama-ulama yang jahat (‘ulama’
al-su’i).” (Muslim: 5/145).
Cara
Membiasakan Berperilaku Berilmu dalam Kehidupan Sehari-hari
1)
Tanamkan
keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam hati agar hidup selalu mendapat
bimbingan dan petunjuk dari Allah swt.
2)
Tumbuhkan
sikap cinta ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu-ilmu yang alam agar tumbuh pula semangat
belajar yang tinggi, tekun, rajin dan ulet dalam belajar.
3)
Jadikan
buku sebagai sahabat tempat bertanya dan menimba ilmu pengetahuan dengan cara
membacanya secara cermat dan teratur
4)
Hadapi
segala sesuatu dengan sikap objektif, rasional dan kepala dingin, sehingga
tidak terbawa oleh hawa napsu yang cenderung mendatangkan kerugian dan
malapetaka
5)
Berdoalah
kepada Allah swt. Agar diberi kekuatan untuk menjadi orang yang berilmu.
Jika diriku ingin sukses,
Setiap hal yang kamu lakukan dalam hidup harus
memiliki tujuan. Termasuk saat kamu bekerja. Sudah jelas, bekerja
memang salah satu cara untuk mendapatkan uang demi menyambung hidup.
Tapi, bekerja bukan hanya perkara dapat gaji dan lelah. Ada banyak hal
di balik ini yang tak semua orang bisa pahami.
Budaya dan pola pikir di lingkungan sekitar membuat sebagian orang memandang pekerjaan sebagai 'pekerjaan,' bukan karier. Mereka bekerja hanya memenuhi kewajiban yang dituntut perusahaan atau atasan. Mereka bekerja dari jam 7 hingga malam hari, menjalani hidup hampa nan monoton. Sementara karier, bukan hanya sekadar pekerjaan yang kamu lakukan sebagai rutinitas. Tapi juga perkawinan antara passion, mimpi, kerjasama, pembelajaran, dan penyelesaian masalah yang akhirnya mendarah daging. Menjadikan perkawinan tersebut sebagai bagian dari hidup dan dedikasi.
Budaya dan pola pikir di lingkungan sekitar membuat sebagian orang memandang pekerjaan sebagai 'pekerjaan,' bukan karier. Mereka bekerja hanya memenuhi kewajiban yang dituntut perusahaan atau atasan. Mereka bekerja dari jam 7 hingga malam hari, menjalani hidup hampa nan monoton. Sementara karier, bukan hanya sekadar pekerjaan yang kamu lakukan sebagai rutinitas. Tapi juga perkawinan antara passion, mimpi, kerjasama, pembelajaran, dan penyelesaian masalah yang akhirnya mendarah daging. Menjadikan perkawinan tersebut sebagai bagian dari hidup dan dedikasi.
Kegagalan dalam berusaha merupakan salah satu rangkain untuk mencapai
suatu kesuksesan. Dari kegagalan tersebut kita harus memotivasi diri
kita untuk terus semangat mengejar masa depan yang indah. jangan biarkan
diri kita putus asa untuk mencapai masa depan yang indah. Karena
menurut saya, putus asa dalam proses menggapai suatu impian adalah salah
salah satu cara terbaik untuk menghancurkan masa depan yang ingin kita
capai.
Maka dari itu, mulai dari sekarang lah kita perlahan membangun masa
depan yang indah. Jangan biarkan diri kita dikuasai oleh zaman yang
semakin membuat kita bodoh. "jika kita keras dengan kehidupan,
maka kehidupan akan lunak dengan kita. tapi jika kita lunak dengan
kehidupan, maka kehidupan akan keras dengan kita"
No comments:
Post a Comment